Bumi
Bumi
Apa Unsur Pembentuk Bumi?
Bumi memiliki keunikan tersendiri yaitu, memiliki kehidupan, air, dan permukaan yang terus menerus berubah. Di bawah kerak Bumi terdapat selimut Bumi yang tebal dan berlapis-lapis serta berbatuan, dan di bagian tengah Bumi terdapat inti logam yang sebagian berbentuk padat dan sebagian lainnya berbentuk cairan.
Pedalaman Bumi
Lapisan kerak Bumi sangat tipis, tebalnya 5 km (3 mil) di bawah laut dan 35 km (21 mil) di bawah benua. Selimut di bawah lapisan kerak tersebut tebalnya sekitar 3.000 km (1.860 mil). Inti logam Bumi memiliki bagian luar yan cair dan bagian dalam yang padat. Pada bagian inti, tekanannya jutaan kali dari tekanan atmosfer, dan temperaturnya berkisar 4.500°C (8.000°F). Sangatlah tidak mungkin untuk menciptakan keadaan seperti itu di laboratorium sehingga informasi mengenai logam yang membentuk inti Bumi berasal dari perkiraan penelitian.
Air
Sekitar 0,1 persen dari total volume Bumi.
0,02 persen dari total massa Bumi
Air adalah unsur unik yang menutupi tiga perempat dari permukaan Bumi.
Gas Atmosfer
Bagian sangat kecil dari 1 persen keseluruhan massa Bumi.
Atmosfer yang paling padat berada dekat dengan permukaan Bumi dan semakin jauh semakin berkurang kepadatannya. Kebanyakan molekul gas ditarik ke permukaan oleh gravitasi Bumi.
Es Dalam Bentuk Gletser dan Lempengan
Sekitar 0,002 persen dari total volume Bumi.
0,003 persen dari total massa Bumi.
Lempengan es yang ada sekarang merupakan peninggalan Zaman Es dari dua juta tahun yang lalu.
Lapisan Kerak
0,8 persen dari total volume Bumi.
0,4 persen dari total massa Bumi.
Kerak lautan kebanyakan merupakan batuan basal yang terbuat dari silikat yang kaya akan besi dan magnesium.
Kerak benua adalah granit yang berkembang dari kerak basal lautan.
Selimut Bumi
83 persen dari total volume Bumi.
68 persen dari total massa Bumi.
Terdiri dari mineral-mineral silikat padat yang kaya akan unsur berat seperti besi; kemungkinan terbuat dari batuan padat yang mengandung olivin, seperti peridotite. Sepanjang sejarah terbentuknya Bumi,sudah barang tentu selimut Bumi berubah susunan secara perlahan-lahan, seperti magma bertambah dalam kerak Bumi,menggantikan unsur kimia yang mencair dengan mudah dari bagian atas selimut Bumi.
Inti Bumi yang Padat
Tekanan yang sangat besar di pusat Bumi menyebabkan besi lebur yang menjadi inti bagian luar tertekan sampai suatu titik di mana besi tersebut berubah menjadi padat.
Inti Bumi yang Cair
Diperkirakan terbuat dari besi cair, inti bumi ini dianggap mengalir dan alirannya menyebabkan arus yang menghasilkan medan magnetis Bumi.
Jumlah Keseluruhan Inti Bumi
16 persen dari total volume Bumi.
31 persen dari total massa Bumi
Kumpulan Gas
Bagian Bumi yang paling luar diselimuti oleh kumpulan gas, yaitu lapisan atmosfer. Lapisan ini mencapai 1.000 km (600 mil) di atas permukaan Bumi, tetapi tiga perempat dari lapisan penopang kehidupan manusia ini terkonsentrasi di lapisan paling bawah 10 km (6 mil).
Gas Dalam Atmosfer
Atmosfer Bumi sangat unik. Jika atmosfer terbentuk dari gas-gas yang berlimpah jumlahnya pada Sistem Tata Surya, Bumi akan memiliki atmosfer yang terdiri atas helium dan hidrogen dengan tambahan metana dan amonia. Namun, yang terjadi, proses evolusi bakteri dan makhluk hidup telah menciptakan atmosfer yang didominasi oleh nitrogen. Hal penting lainnya dari atmosfer Bumi ialah , bahwa sebagian besar argonnya adalah Ar40 (argon 40), yang berasal dari pembusukan radio aktif potasim 40, sementara gas-gas dalam sistem tata surya didominasi oleh Ar36 dan Ar38.
Lumpur Hijau
Oksigen adalah pendatang baru pada lapisan atmosfer Bumi ini. Oksigen berasal dari tumbuh-tumbuhan yang selama proses fotosintesis menggunakan CO2 untuk membuat makanan dan menghasilkan oksigen. Tumbuhan pertama yang berfotosintesis mungkin berbentuk seperti ganggang, yang saat ini tumbuh di sumber panas vulkanik, sejak mulai berkembang sekitar 3.600 juta tahun yang lalu, ganggang ini telah menambah jumlah oksigen dalam atmosfer sedikit demi sedikit.
Iklim di Masa Lampau
Planet Berair
Semua air terlibat dalam aliran yang tidak berakhir dari laut ke atmosfer ke sungai ke batuan bawah tanah, dan akhirnya kembali lagi ke laut. Perjalanan itu disebut siklus air. Memahami bagaimana air berpindah dari satu tempat ke tempat lain termasuk dalam ilmu hidrologi, dan orang yang secara khusus mengamati perpindahan air tanah disebut hidrogeologis.
Siklus
Pergerakan air terjadi dengan perubahan bentuk dari cairan ke uap, kemudian kembali lagi menjadi cairan. Panas Matahari menghangati permukaan laut, dan molekul air cukup panas sehingga menguap. Molekul-molekul yang ringan tersebut berpisah dengan air laut dan menjadi uap air yang berkumpul menjadi satu sebagai awan. Ketika awan mendingin, uap air tidak dapat lagi bertahan sehingga timbul tetesan yang jatuh sebagai hujan atau salju. Karena luas lautan lebih luas daripada daratan, kebanyakan hujan jatuh kembali ke laut untuk mengulangi lagi siklus air. Sebagian hujan yang lain jatuh ke daratan dan kemudian dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sebagian lagi tertampung di danau-danau dan sungai-sungai dan selanjutnya menuruni bukit untuk kembali juga ke laut. Hujan yang jatuh di daratan memakan waktu yang lebih lama untuk kembali ke lautan,perjalanannya sangat lambat melalui celah dan lubang kecil batuan di bawah tanah.
Jumlah Air (banyaknya air)
Di Bumi kebanyakan air adalah air asin. Sedangkan air tawarnya kurang dari 6 persen. Jumlah air laut adalah 94 ; air tanah 4,34 ; keping es dan gletser 1,65 ; sungai dan danau 0,01 ; dan sisanya uap air.
Pembentukan Dasar Laut
By : Aulia
Sumber : Bumi (Seri Jendela Iptek)
Comments
Post a Comment